sunrise bukit sikunir

sunrise bukit sikunir
sunrise bukit sikunir merupakan salah satu tujuan utama para wisatawan untuk melihat keajaiban alam yang sangat menawan di pagi hari dengan suasana yang cocok untuk liburan keluarga

Sabtu, 20 Agustus 2016

Bukit Sikunir Dieng

Bukit Sikunir Dieng

 tata dieng tour



Sikunir Dieng. Bukit Surga bagi para Pecinta Sunrise dan lanskap pemandangan alam.
Sikunir mungkin cuma bukit kecil, namun banyak kesan bisa didapat disini terutama kearena keindahan Golden Sunrisenya.
Sikunir Dieng tak pernah sepi dari pengunjung, Ratusan bahkan wisatawan berbondong ke tempat ini setiap minggunya. Bahkan di saat-saat tertentu seperti misalnya  acara dieng culture festival, Tahun Baru dan libur Panjang, Jalur ke Sikunir mengalami macet, penuh sesak oleh kendaraan  para Pengunjung.

Rute / Akses ke Sikunir

Sembungan, sebuah desa tertinggi  di pulau jawa ini bisa dibilang basecampnya sikunir. Desa Sembungan merupakan titik start paling familiar yang digunakan para wisatawan untuk memulai pendakian ke Bukit Sikunir Dieng hingga Puncaknya demi mendapatkan pengalaman istimewa menjadi saksi detik-detik pergantian hari dan menyaksikan semburat mentari beranjak dari peraduan menciptakan pemandangan Istimewa serasa di puncak dunia.
Jika anda start dari Kawasan Wisata Dieng, maka dibutuhkan waktu sekitar limabelas hingga tigapuluh menitan menggunakan kendaraan (waktu perjalanan sangat dipengaruhi kondisi dan rute jalan yang dilalui ) untuk mencapai desa sembungan untuk kemudian dilanjutkan pendakian ke Puncak Sikunir yang kurang lebih memakan waktu setengah Jam.
Jika anda menginap di Desa sembungan, anda bisa langsung melakukan pendakian dari titik start tempat Parkir dekat Telaga Cebong.

Minggu, 10 Juli 2016

Gardu Pandang Tieng

Gardu Pandang Tieng

Tata Dieng Tour&Travel
Gardu Pandang Tieng merupakan salah satu obyek wisata Dieng yang populer di kunjungi para wisatawan. Gardu pandang Tieng adalah salah satu spot objek yang terletak di ketinggian 1789 meter di atas permukaan laut. Bangunan mungil sederhana dengan dua lantai yang terletak di ketinggian menjadi tempat yang istimewa untuk melihat bentang alam lembah Dieng.
Biasanya para wisatawan yang ingin berkunjung ke Dieng pasti obyek wisata yang di hampiri pertama kali ialah Gardu Pandang Tieng. Tak hanya pemandangan alam indah saja yang dapat disaksikan, tiupan angin sepoi-sepoi dan hawa dingin khas pegunungan akan selalu memberikan sensasi tersendiri. Lelah dan jenuh perjalananpun akan segera hilang. Secangkir kopi atau purwaceng akan menjadi teman untuk menikmati alam pegunungan Dieng bahkan Anda dan keluarga akan merasa betah disini.
Jika cuaca sedang bersahabat, sepanjang hari Anda dapat menikmati pemandangan dari Gardu Pandang Tieng. Cuaca juga dapat berubah sewaktu-waktu terkadang kurang cerah. Jika cuaca kurang cerah kita terasa di dalam awan tapi tidak bisa melihat pemandangan sekitar. Biasanya saat berkabut disinilah hawa dingin pegunungan mulai terasa ke sekujur tubuh.

Pemandangan Alam Gardu Pandang Tieng

Pemandangan alam yang dapat disaksikan di Gardu Pandang Tieng ialah rentetan pegunungan yang teramat indah. Tepat di depan ada pegunungan nganjir yang bentuknya agak memanjang dan disebelah kiri juga terlihat Gunung Prau, tepat di belakang Anda juga terlihat Bukit Sikunir, Gunung Pakuwojo serta yang menjadi pemandangan inti ialah Gunung Sindoro yang selalu membuat orang berdetak kagum.
Salah satu gunung besar yang menghimpit kota Wonosobo yaitu Gunung Sindoro terlihat sangatlah elok di sini. Terkadang awan tipis menyelimuti gunung ini. Hamparan pertanian sawah dengan tekstur tanaman kentang di tebing-tebing pegunungan Dieng terlihat sangat sedap di Pandang mata. Hamparan pertanian kentang yang di buat terasiring menjadi pemandangan alam yang menawan di Dieng serta menjadi pemandangan yang khas saat mengunjungi Dataran Tinggi Dieng.
Dieng tak hanya terkenal akan Golden Sunrise Sikunir nya saja Gardu Pandang Tieng juga sebagai tempat menyaksikan Golden Sunrise Dieng, bahkan tempat ini lebih dahulu di kenal sebagai tempat menyaksikan golden sunrise Dieng sebelum Bukit Sikunir naik daun. Golden Sunrise Gardu Pandangsudah terkenal sampai ke penjuru dunia. Karena matahari yang terlihat dari tempat ini saat fajar tiba adalah cahaya keemasan. Untuk menikmati matahari di Gardu Pandang Tieng sangatlah mudah. Anda cukup memarkirkan mobil di area parkir dan tidak usah mendaki bukit seperti di Bukit Sikunir.

Tata Letak Gardu Pandang Tieng

Lokasi Gardu Pandang Tieng sangatlah strategis dan hampir semua wisatawan bisa menemukan obyek wisata yang satu ini. Gardu Pandang Tieng terletak di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar dan Memasuki Kabupaten Wonosobo. Tempat ini merupakan obyek wisata pertama ke arah Dieng jadi siapa saja dapat menemukan.
Lokasinya tepat di pinggir jalan sebelah kanan di atasnya perkampungan Desa Tieng. Jika ada bangunan mungil mirip gazebo yang memiliki 2 lantai itulah Gardu Pandang Tieng. Memang biasanya Gardu Pandang Tieng sebagai tempat wisata yang dikunjungi pertama kali ketika orang ingin tour ke Dieng. Waktu yang ditempuh jika dari Kota Wonosobo menuju Gardu Pandang hanya sekitar 30 menit saja. Selamat berkunjung.

Kamis, 05 Mei 2016

Microbus Wonosobo Dieng

Tata Dieng Tour&Travel-micro bus wonosobo ke dieng
Selamat Datang di Layanan Paket Micro Bus Wonosobo Dieng. Microbus Wonosobo Dieng merupakan Transportasi Umum yang di Gunakan para Masyarakat untuk perjalanan dari Wonosobo ke Dieng dan Batur , Akan Tetapi Microbus Wonosobo Dieng Sekarang Sering di Sewa atau di Calter untuk mengantar Keliling Wisata Dieng dengan Sistem Borongan . Seiring Pesat nya Wisatawan yang Berkunjung ke Dieng jadi Microbus Laris Manis ikut juga merasakan akan Manisnya dari Daerah Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.




Microbus Wonosobo Dieng adalah Alternatif yang sangat Ekonomis Penganti Perjalanan agar Bisa Sampai ke Dieng untuk Wisatawan yang datang Menggunakan Bus Pariwisata Besar set 40 ke atas. Kenapa harus di ganti atau di drop pakai Micro / Shuttle Bus untuk sampai ke Dieng ? Karena Bus Besar Set 40 ke atas Tidak di Perbolehkan Naik ke Dataran Tinggi Dieng , Terlalu Beresiko untuk Bus Medium dan Bus Besar di karenakan Akses Jalan yang Sempit Tanjakan yang Tinggi dan Turunan yang sangat Tajam, Jadi untuk Meminimalis Resiko itu Para Wisatawan yang Datang Dengan Rombongan atau Group bisa memilih atau Meneruskan Perjalanan ke Dieng dengan Shuttel Elf atau PaketMicrobus Wonosobo Dieng 



Apakah Bus Medium Bisa Naik Sampai Dieng ? Untuk Bus Medium Masih Bisa Untuk sampai ke Dataran Tinggi Dieng Asal Perlu di Perhatikan di Setiap Tikungan , Tanjakan dan Turunan yang Tajam ( Driver Profesianal ) Ingat Hanya Maximal Bus Medium !!!!Untuk Lebih Mudah dan Efisien Bagi Para Wisatawan yang Datang dengan Group atau Rombongan Menggunakan Bus Besar. Kami Menyediakan Paket Group Rombongan Wisata Ke Dieng di 

Minggu, 17 April 2016

Kontak Kami

Tata Dieng Tour&Travel

Kami siap melayani anda selama di dieng dengan mudah,nyaman dan meningalkan sejuta makna yang takakan pernah terlupakan bersama kami.

kenyamanan anda adalah preoritas bagi kami.

                082325694641 (Tata)

             

Selasa, 12 April 2016

Tentang Dieng

Tata Dieng Tour&Travel
Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di jawa tengah yang masuk wilayah kabupaten banjarnegara dan kabupaten wonosobo Letaknya berada di sebelah barat kompleks gunung sindoro dan gunung sumbing
Dieng memiliki Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut Suhu berkisar 12—20 °C di siang hari dan 6—10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa dieng kulon kecamatan batur, kabupaten banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), kecamatan kejajar kabupaten wonosobo Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di jawa tengah

Etimologi

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa kawi "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa sunda ("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik kerajaan galuh

Geologi

Dataran tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti yellowstone ataupun dataran tinggi tengger. Sesungguhnya ia adalah kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor, dan banjir.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.
Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.

Homestay Dieng

tata dieng tour&travel

PENGINAPAN DAN HOMESTAY DI DIENG

Sebagai Daerah Kawasan Wisata, di Dieng Plateau terdapat Banyak Pilihan tempat menginap baik berupa Penginapan Sederhana, Homestay Maupun Hotel yang tersebar di wilayah Dieng.
Harga Penginapan di Dieng bervariasi. mulai dengan Tarif 100ribu rupiah per malam hingga 350 ribu rupiah.

HOMESTAY DIENG TIDAK HANYA SEKEDAR TEMPAT MENGINAP

Keramah-tamahan pemilik homestay dan warga disekitar memungkinkan anda berkesempatan untuk berbaur, melihat keseharian masyarakat Dieng yang unik, makanan Khasnya, serta kegiatan sehari-hari masyarakat Dieng

Tipe dan Rate Harga Penginapan Dieng:

Homestay Dieng Kamar Mandi Luar 
antara Rp. 80.000 ,- Rp. 150.000,- permalam

Homestay Dieng Kamar Mandi Dalam - Single Bed Hot Water
antaraRp. 150.000-Rp. 250.000 permalam

Homestay Dieng Kamar Mandi Dalam -Double Bed Hot Water
antara Rp. 300.000,- Rp. 350.000 permalam



HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU.
 INFO HARGA TERUPDATE HUBUNGI:

    082325694641 (Fa'ul)
   

Jumat, 08 April 2016

Telaga Warna Dieng

Tata Dieng Tour&Travel~Obyek Wisata Telaga Warna Dieng

Telaga warna adalah salah satu landmark dari wisata Dieng Wonosobo. Nama Telaga Warna diambil karena telaga ini memiliki warna yang berbeda-beda. Telaga Warna ini memiliki legenda tersendiri.
Menurut legenda warga sekitar, warna yang muncul di permukaan telaga tersebut karena zaman dahulu kala ada cincin milik bangsawan yang jatuh ke dalam telaga tersebut. Secara ilmiah, warna yang berbeda dari telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di dasar telaga.
Dominasi warna dari telaga ini adalah hijau, biru laut dan putih kekuningan. Jika ingin melihat keindahan warna dari telaga, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga tersebut. Di daerah tepian telaga, terdapat balkon yang dapat digunakan untuk duduk bersantai menikmati keindahan telaga ini.

Kamis, 07 April 2016

Komplek Candi Arjuna Dieng

TATA DIENG TOUR&TRAVEL~Komplek Candi Arjuna Dieng

Dataran Tinggi Dieng memiliki kawasan candi yang sangat luas. Diperkirakan, candi-candi yang terdapat di kawasan ini menempati area seluas 90 hektare. Hanya saja, baru sebagian kecil dari candi-candi tersebut sudah selesai direstorasi. Dari sekian banyak candi yang ada Dataran Tinggi Dieng, Kompleks Candi Arjuna merupakan yang terluas.
Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kompleks Candi Arjuna memiliki luas sekitar 1 hektare. Di kompleks ini, terdapat lima bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Selain Candi Semar, keempat candi lain merupakan candi utama yang digunakan sebagai tempat bersembahyang.
Melihat dari bentuk serta ornamen yang terdapat pada setiap candi, diperkirakan keempat candi tersebut dibangun pada masa yang berbeda. Candi Arjuna merupakan yang dibangun paling awal, sementara Candi Sembadra merupakan yang dibangun paling akhir.
Perkiraan ini didasarkan pada perbedaan gaya bangunan candi. Candi Arjuna masih sangat kental dengan gaya candi-candi dari India. Sementara pada Candi Sembadra sudah terlihat pengaruh kebudayaan lokal yang sangat kuat. Pengaruh ini salah satunya dapat dilihat dari relung yang ada pada candi. Candi-candi bergaya India memiliki relung yang menjorok ke dalam, sementara pengaruh kebudayaan lokal akan memiliki relung yang menjorok ke luar.
Kompleks candi ini pertama kali ditemukan pada abad 18 oleh seorang tentara Belanda, Theodorf Van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kondisi candi tergenang air. Upaya penyelamatan candi pertama kali dilakukan oleh HC Corneulius yang berkebangsaan Inggris sekitar 40 tahun setelah pertama kali candi ini ditemukan. Usahanya kemudian dilanjutkan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama J Van Kirnbergens.
Secara garis besar, keempat candi utama di kompleks ini memiliki ornamen yang sama. Di setiap candi, dapat ditemukan penil (ornamen pada bagian tangga, seperti pegangan), kala (wajah raksasa tanpa rahang bawah yang terdapat di bagian atas pintu), makara (diletakkan di sisi-sisi pintu dan dipercaya mampu mengusir kejahatan), jalatmara(saluran air untuk mengalirkan air dari bagian dalam candi ke salah satu sisi), istadewata (terdapat pada bagian atas candi dan dipercaya sebagai tempat masuknya pada dewa), serta antefik (ornamen yang terdapat di bagian ujung tiap sisi). Selain itu, di setiap candi, dapat ditemukan diksa (jalur bagi umat untuk mengelilingi candi sebelum masuk ke area candi utama).
Candi Arjuna, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra merupakan candi yang dibuat untuk menyembah Dewa Syiwa. Sementara, Candi Srikandi dibangun untuk menyembah trimurti (tiga dewa) yaitu Syiwa, Brahma, dan Wisnu.
Berkunjung ke Kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi bangunan candi. Anda hanya akan melihat ruang-ruang kosong yang biasanya dijadikan tempat meletakkan arca.
Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kailasa, yang letaknya tidak jauh dari kompleks candi. Sementara, sebagian yang lain sudah hilang.
Dari empat candi utama yang ada di kompleks ini, hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana, yaitu Candi Semar. Candi sarana merupakan candi yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau menunggu para umat sebelum masuk ke candi utama.
Candi Arjuna, sebagai candi utama di kompleks ini juga diperkirakan sebagai candi tertua, diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.
Selain kelima candi tersebut, terletak sekitar 200 meter sebelah barat dari Kompleks Candi Arjuna, terdapat Candi Setyaki. Candi Setyaki terdiri dari dua bangunan, tapi hanya satu bangunan yang berdiri – itupun tidak lengkap karena bagian atas candi belum terpasang. Sementara, satu bangunan lain hanya berupa dasar bangunan.
Candi Setyaki juga merupakan candi yang dibangun untuk memuja Dewa Syiwa. Melihat relung dan gaya bangunan, Candi Setyaki diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan Candi Arjuna.
Kompleks Candi Arjuna biasa digunakan sebagai tempat pelaksanaan Galungan. Selain itu, kompleks ini kadang juga digunakan sebagai tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal. Tiket masuk ke kompleks candi ini sebesar Rp10.000. Dengan tiket tersebut, pengunjung dapat mendatangi Kompleks Candi Arjuna, Sendang Sedayu, Sedang Maerokoco, Dharmasala, serta Kawah Sikidang.